Buka FGD Kepariwisataan, Asisten I Ajak Perkuat Kolaborasi

Prokopim Kota Bima - Dalam rangka mendukung dan membangun sinergi dan kolaborasi lintas sektor, baik Pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, pengelola pariwisata, akademisi serta BUMN, komunitas sinergi multisektor kepariwisataan menyelenggarakan kegiatan Focuss Group Discussion (FGD) Kepariwisataan.

Kegiatan digelar pada Rabu, 22 Oktober 2025, di aula Pemerintah Kota Bima, dibuka oleh Asisten I Setda Kota Bima Drs. H. Alwi Yasin, M.AP. Hadir pula unsur Polres Bima Kota, Kodim 1608 Bima, pimpinan perguruan tinggi, Kepala Kantor KSOP Kelas IV Pelabuhan Bima, Kepala Bandara Bima, Kepala  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota dan Kabupaten Bima, Kepala Dinas Kominfotik Kota Bima, Komandan TNI AL Bima, Kepala BUMN/BUMD dan lembaga vertikal, komunitas dan kelompok sadar wisata, serta pengusaha dan agen pariwisata, budayawan dan perwakilan media.

Ketua Panitia, Bapak Rio Dwi Santoso, menyampaikan, kegiatan ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak dan sponsor, antara lain Kantor KSOP Kelas IV Pelabuhan Bima, Bandara Bima, Jasa Raharja dan PT. Pos Indonesia. Peserta berjumlah 40 orang berasal dari berbagai unsur kepariwisataan, termasuk unsur pers, komunitas dan kelompok sadar wisata, serta pengusaha dan agen pariwisata.

Drs. H. Alwi Yasin, M.AP. menyampaikan pengembangan kepariwisataan harus meliputi 4 kerangka pikir utama yaitu: (1) pemetaan masalah, (2) menemukan solusi, (3) penetapan kebijakan, dan (4) kolaborasi. 

Asisten I menekankan menekankan tiga agenda kolaboratif utama, yaitu:

1. Kolaborasi kebijakan dan perencanaan: Pemerintah daerah membuka ruang dialog dan kemitraan dengan pelaku wisata untuk merumuskan arah pembangunan yang realistis dan partisipatif.

2. Kolaborasi investasi dan promosi: Kita perlu menarik minat investor lokal dan nasional untuk mengembangkan fasilitas wisata dengan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan lingkungan dan budaya atau aspek sosio-kultural.

3. Kolaborasi inovasi dan digitalisasi: Transformasi digital di sektor pariwisata menjadi keniscayaan. Kita perlu membangun platform informasi wisata, sistem reservasi daring, dan promosi digital melalui media sosial yang efektif.

Dijelaskannya, sektor pariwisata kini menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi nasional dan daerah. Namun potensi itu baru akan bernilai ekonomi jika dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat.

Forum ini diharapkan menjadi wadah strategis untuk melahirkan gagasan, kolaborasi, dan inovasi dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bima.