"Gelar Ini Penting bagi Kita Masyarakat Mbojo" Jelas Wali Kota Bima dalam Tasyakuran atas Penganugerahan Pahlawan Nasional untuk Sultan Muhammad Salahudin

Prokopim Kota Bima, 29 November 2025 — Pemerintah Kota Bima bersama Majelis Adat Kesultanan Bima dan masyarakat Mbojo menggelar acara Tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Muhammad Salahudin di Istana Kesultanan Asi Mbojo, Sabtu (29/11). Gelar kehormatan ini menjadi tonggak sejarah sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Bima, Dompu, Sumbawa, dan seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.

Acara tasyakuran berlangsung khidmat dan penuh rasa syukur, dihadiri Wakil Gubernur NTB, unsur Forkopimda Kota dan Kabupaten Bima, pimpinan DPRD, para camat, lurah, tokoh adat, ulama, serta keluarga besar Kesultanan Bima dan masyarakat. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Bima, H. A. Rahman, SE, menyampaikan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Muhammad Salahudin merupakan sebuah kehormatan besar yang tidak hanya bertujuan mengingat sejarah, namun juga memperkuat jati diri dan karakter masyarakat Mbojo.

“Gelar ini adalah pengakuan atas perjuangan beliau sebagai seorang sultan yang bukan hanya memimpin, tetapi juga mendidik, mencerahkan, dan membangkitkan semangat kebangsaan rakyatnya. Ini adalah anugerah besar bagi kita semua,” ujar Wali Kota.

Sultan Muhammad Salahudin dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, visioner, serta memiliki perhatian kuat terhadap pendidikan, adab, dan martabat daerah jauh sebelum Indonesia merdeka. Nilai-nilai perjuangan yang ditinggalkan beliau merupakan keberanian, kecintaan pada ilmu, pengabdian, dan persaudaraan yang dinilai sangat relevan untuk menghadapi tantangan zaman saat ini.

Wali Kota Bima menekankan bahwa momentum ini harus menjadi dorongan untuk memperkuat pelayanan publik, pelestarian budaya Mbojo, dan semangat persatuan dalam pembangunan daerah.

“Penganugerahan ini menjadi pemicu bagi kita untuk bekerja lebih baik dan menjaga kehormatan daerah. Warisan moral Sultan Salahudin harus terus hidup dalam diri setiap generasi Bima,” tambahnya.

Atas nama Pemerintah Kota Bima, Wali Kota menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada keluarga besar Kesultanan Bima, para sejarawan, budayawan, dan seluruh pihak yang telah berjuang bertahun-tahun hingga gelar tersebut resmi dikukuhkan.

Acara tasyakuran ditutup dengan Pemotongan Tumpeng dan penayangan biografi serta perjuangan Sultan Bima Ke-XIV sebagai simbol syukur dan harapan agar semangat perjuangan Sultan Muhammad Salahudin terus menjadi inspirasi dalam menjaga harmoni, memperkuat karakter masyarakat, dan memajukan daerah.