Wali Kota Bima Serahkan Bantuan Beras CPP di Kelurahan Kolo

Prokopim Kota Bima, 01 Desember 2025. Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan program Penyaluran Beras Cadangan Pangan (CPP) Pemerintah yang dilaksanakan di Aula Kantor Lurah Kolo. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, didampingi Kadis Ketahanan Pangan.

Hadir pula Anggota DPRD Kota Bima Dapil Asakota Kelurahan Kolo Hj. Gina Andriani dan Sudarmon, Camat Asakota, Lurah Kolo, Tokoh Masyarakat, dan seluruh masyarakat penerima manfaat.

Kadis Ketahanan Pangan menyampaikan bahwa setiap kelurahan menerima 1 ton beras, dengan total 6 kelurahan penerima. Bantuan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan sekaligus menjaga stabilitas harga pangan sesuai kebijakan nasional.  

Penyaluran dilakukan secara simbolis kepada 3 orang penerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Bima. Wali Kota menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kondisi darurat kebutuhan pangan akibat cuaca hujan yang berpotensi mengganggu pasokan.

Selain penyaluran langsung dari cadangan, Pemerintah melalui perum Bulog bersama instansi daerah juga terus menyelenggarakan operasi pasar atau gerakan pangan murah agar kebutuhan pokok tetap terjangkau oleh warga. Melalui langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kota Bima terus berusaha menjaga ketahanan pangan, baik dengan memastikan ketersediaan stok atau cadangan, maupun menjaga stabilitas harga dan akses terhadap pangan bagi masyarakat. Jelas Wali Kota.

Pemerintah Kota Bima juga terus mendorong berbagai program penghijauan, rehabilitasi lahan kritis, dan edukasi lingkungan berbasis masyarakat. Namun keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada partisipasi kita semua. Ketahanan pangan tidak hanya ditopang oleh bantuan Pemerintah, namun sangat bergantung pada kelestarian lingkungan di sekitar kita. Tambah Wali Kota.

Diakhir sambutannya Walikota mengajak seluruh warga Kota Bima untuk menjaga alam, memelihara hutan, dan menghindari perladangan liar serta pembabatan hutan. Kerusakan hutan tidak hanya memicu banjir dan tanah longsor, tetapi juga mengancam sumber air dan kesuburan tanah yang pada akhirnya menurunkan kapasitas pangan kita sendiri. Jika hutan rusak, ladang tidak lagi subur; jika sungai kering karena gundulnya gunung, maka kehidupan kita pun terancam.***