DPPKB Lakukan Pertemuan Koordinasi Teknis Pelaksanaan Kebijakan GENTING
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bima kembali melaksanakan pertemuan koordinasi teknis pelaksanaan kebijakan gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) yang dibuka secara langsung oleh Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Bima Drs. Nur A Majid, MH pada Kamis, 19 Desember 2024.
Kegiatan pemberian bantuan secara simbolis dilaksanakan di Aula Maja Labo Dahu Kota Bima yang dihadiri pula oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Prov. NTB Jauhari, S.Pd, Pj. Ketua TP-PKK Kota Bima Hj. Salmah, S.Pd berserta seluruh tim Pokja, Camat, Lurah, Pimpinan Bank NTB,
Laporan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bima Hj. Suharni, SE menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas adalah masih tingginya angka stunting di Indonesia yaitu 21,5 persen (menurut SKI 2023) dibandingkan tahun sebelumnya hanya menurun 0,1 persen.
Saat ini Kota Bima telah berkomitmen dan membuktikan menurunkan angka stunting, dimana angka prevalensi pemantauan gizi di Kota Bima saat ini menjadi 10, 01% per November 2024 (berdasarkan data EPPBGM).
Tujuan khusus Gerakan Bantuan Bagi Keluarga Beresiko Stunting (GENTING) yaitu mewujudkan generasi yang Sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting, serta untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting.
Melalui kegiatan Genting ini diharapkan agar balita berisiko stunting mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi dan kesehatan serta keluarga yang memiliki balita beresiko stunting mendapatkan edukasi dan bantuan lain untuk pemberdayaan keluarga di mana akan diprioritas dan kepada keluarga berisiko stunting yang miskin serta optimalisasi peran orang tua asuh Kota Bima yang sudah dicanangkan oleh Bapak Walikota Bima kepada OPD untuk kelurahan binaan.
Sekretaris BKKBN Prov. NTB Jauhari, S.Pd menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada dinas BPPKB Kota Bima yang telah bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di Kota Bima.
Pada kesempatan tersebut Sekretaris BKKBN Prov. NTB juga menyampaikan agar mensosialisasikan kepada seluruh stakeholder tentang program-program baru karena urusan stunting bukan urusan DPPKB saja tapi urusan seluruh stakeholder.
Dengan diresmikannya Gerakan Orang Tua Asuh Anak Cegah Stunting oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau BKKBN pada 5 Desember 2024 lalu peluncuran Genting menjadi salah satu langkah strategis penanganan stunting di Indonesia melalui pola asuh dan asupan gizi yang baik terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Melalui Genting, diharapkan seluruh pihak dapat mengambil peran dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dengan adanya genting data by name by address telah disiapkan jika seluruh stakeholder sama-sama bergerak kemungkinan keberhasilan akan jauh lebih besar nantinya sasaran keluarga beresiko stunting dapat dibantu dengan bantuan berupa nutrisi maupun nonutrisi. Pencatatan akan dilakukan melalui SIGA dan ELSIMIL sehingga dapat dipantau. Serta pembangunan Taman asuh anak dan gerakan Ayah siaga juga bisa di laksanakan di Kota Bima.
Plt. Asisten II Setda Kota Bima menyampaikan stunting masih menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh bangsa kita, termasuk di Kota Bima. "Masalah ini tidak hanya terkait dengan kesehatan anak, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kemampuan kognitif, produktivitas, dan kualitas sumber daya manusia kita di masa depan", Jelasnya.
Gerakan orang tua asuh cegah stunting (genting) hadir sebagai salah satu kebijakan inovatif yang diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting melalui keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat, khususnya orang tua asuh. Gerakan ini bukan hanya sekadar program bantuan, tetapi juga upaya kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus kita.
Diakhir sambutannya Plt. Asisten II berharap dengan kebijakan gerakan GENTING menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Kota Bima untuk melindungi dan memastikan masa depan anak-anak kita. Namun, keberhasilan program ini tidak akan tercapai tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.
"Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi aktif dalam gerakan ini, baik melalui peran langsung maupun kolaborasi dengan pemerintah daerah", ujar Plt Asisten II.***