Wakil Wali Kota Bima Terima Kunjungan Silaturrahmi Forum Ukhuwah Indonesia

Prokopim Kota Bima, 9 April 2025 – Wakil Wali Kota Bima menerima kunjungan silaturrahmi dari Forum Ukhuwah Indonesia (FUI) di ruang kerjanya. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat tersebut menjadi wadah penyampaian aspirasi dan pemikiran dari FUI terkait penguatan nilai-nilai budaya serta moralitas masyarakat Dana Mbojo.

Dalam pertemuan itu, FUI menyampaikan sembilan poin penting, di antaranya adalah usulan penguatan kembali nilai-nilai luhur budaya Dana Mbojo melalui pembentukan Peraturan Daerah (Perda). Perda tersebut diharapkan dapat mendorong pelaksanaan program seperti Jum’at Khusu’, Bima Berjamaah, dan Bima Mengaji. Selain itu, FUI juga mengusulkan agar materi-materi seperti Maja Labo Dahu, Nggusu Waru, Nggahi Rawi Pahu, serta pembelajaran Al-Qur’an dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal.

FUI juga menaruh perhatian besar terhadap maraknya persoalan LGBT dan penyalahgunaan narkoba di Kota Bima. Mereka meminta agar pemerintah mengambil langkah tegas untuk memberantas dua masalah tersebut, yang dinilai sangat meresahkan masyarakat.

Ketua FUI dalam penyampaiannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, ulama, dan seluruh komponen masyarakat untuk mengokohkan kembali nilai-nilai moral dan budaya yang menjadi jati diri Dana Mbojo. Ia pun mengutip kisah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai contoh teladan pemimpin yang adil, tegas, dan membawa keberkahan bagi umat.

“Kami berharap pemimpin daerah saat ini menjadi sosok yang senantiasa menjaga hubungan dengan Allah, karena masyarakat yang baik lahir dari pemimpin yang baik pula,” ujar Ketua FUI.

Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Wali Kota Bima menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian dan kontribusi FUI dalam membantu pemerintah membangun daerah ke arah yang lebih baik.

“Tidak akan tercipta pemerintahan yang baik jika berjalan berseberangan dengan para ulama dan ukhuwah,” ungkapnya.

Terkait keresahan terhadap LGBT dan narkoba, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Namun, ia menekankan pentingnya pendekatan yang persuasif dan menyentuh aspek keagamaan serta sosial dalam penanganannya.

“Untuk hal-hal yang melawan norma seperti LGBT maupun penyalahgunaan narkoba, tentu akan kita lawan. Namun kita harus mencari metode pendekatan yang tidak melukai berbagai pihak. Mungkin selama ini kita salah dalam menanggapi mereka. Kita akan berikan arahan, kita rangkul, dan kita lakukan sosialisasi secara agama dan sosial. Ini memang bukan hal yang mudah, tapi ini menjadi PR kita bersama,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk terus optimis dan semangat dalam melakukan yang terbaik bagi Kota Bima. “Jangan pernah merasa tidak mampu. Kita harus merasa mampu untuk melakukan semuanya,” tutupnya dengan penuh semangat.