Pemkot Bima Dorong Sinergi Lintas Sektor dalam Audit Kasus Kematian Ibu dan Bayi

Prokopim Kota Bima, 2 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak, Pemerintah Kota Bima menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Audit Kasus Kematian Maternal dan Perinatal pada Rabu, 2 Juli 2025, bertempat di Rumah Dining Kota Bima. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk mengevaluasi serta merumuskan strategi pencegahan kematian ibu dan bayi secara lebih komprehensif.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP, yang hadir mewakili Wali Kota Bima. Turut hadir sejumlah pimpinan perangkat daerah seperti Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB), para camat, serta Direktur RSUD Kota Bima.
Dalam sambutannya, Asisten I menegaskan bahwa audit ini merupakan instrumen penting dalam menelusuri penyebab kematian ibu dan bayi yang terjadi, sekaligus menjadi bahan evaluasi kebijakan dan pelayanan kesehatan di Kota Bima.
“Data dari hasil audit harus menjadi bahan kajian bersama, tidak hanya untuk menemukan celah di sistem, tetapi juga sebagai dasar membangun respon strategis dalam pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, tingginya komitmen semua sektor dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian maternal dan perinatal. Menurutnya, keberhasilan tidak hanya bergantung pada fasilitas medis semata, tetapi juga pada kerja kolaboratif lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat.
“Penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah tanggung jawab bersama. Tidak cukup hanya tenaga medis, tetapi dibutuhkan keterlibatan seluruh perangkat daerah, tokoh masyarakat, hingga keluarga sebagai garda terdepan,” ujarnya menekankan.
Di akhir penyampaiannya, beliau mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak berhenti pada diskusi dan evaluasi semata. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal dari tindakan-tindakan konkret di lapangan demi keselamatan ibu dan bayi di Kota Bima.
“Mari kita jadikan keselamatan ibu dan bayi sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan daerah. Dengan kerja bersama, kita bisa wujudkan Kota Bima yang lebih sehat, sejahtera, dan ramah terhadap kehidupan,” pungkasnya.***