Wakil Wali Kota Bima Buka MTQ Ke-XXI Tingkat Kecamatan Asakota: Serukan Revolusi Nilai melalui Cahaya Al-Qur’an

Prokopim Kota Bima, 12 Juli 2025 - Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXI Tingkat Kecamatan Asakota Tahun 2025 yang digelar di Arena MTQ, Lapangan Karang Taruna Kelurahan Kolo. Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ketua dan Anggota DPRD Kota Bima, para Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kecamatan Asakota, Dewan Hakim, tokoh masyarakat, serta ratusan warga yang memenuhi arena acara.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa MTQ bukan sekadar kegiatan rutin atau lomba keagamaan, melainkan sebuah jalan cahaya yang mempertemukan umat dalam satu tujuan luhur: menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“MTQ bukan hanya panggung syiar, tetapi merupakan ruang spiritual yang memperkuat ukhuwah, membentuk karakter, dan menjadi landasan pembangunan masyarakat,” ujar beliau.

Wakil Wali Kota menekankan pentingnya membumikan Al-Qur’an sejak dini, terutama kepada generasi muda. Ia mengajak seluruh masyarakat menjadikan belajar dan mencintai Al-Qur’an sebagai investasi moral dan peradaban. “Siapa pun yang mencintai Al-Qur’an, ia mencintai kebenaran dan kedamaian. Inilah yang kita butuhkan untuk membangun daerah yang kuat bukan hanya fisik, tetapi juga batiniah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Feri Sofiyan menyoroti pentingnya MTQ sebagai bagian dari proses pembentukan nilai dan karakter di tengah pembangunan fisik kota. Ia mengingatkan bahwa pembangunan tanpa diimbangi pembinaan akhlak hanya akan menghasilkan kemajuan yang rapuh. “Kota ini bukan hanya butuh teknologi, tapi juga butuh akhlak. Maka mari kita jadikan MTQ sebagai gerakan pembinaan berkelanjutan dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota,” tegasnya.

Dalam konteks pembangunan daerah, beliau juga menyuarakan keselarasan antara nilai-nilai Al-Qur’an dengan Gerakan KOTA BIMA BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri). Gerakan ini, menurutnya, bukan sekadar slogan fisik, tapi merupakan seruan moral dan spiritual yang sangat Qur’ani.

“Orang yang cinta Al-Qur’an tidak akan buang sampah sembarangan, tidak parkir sembarangan, tidak biarkan ternak berkeliaran di jalan, dan tidak berjualan seenaknya hingga mengganggu ketertiban. Cinta Al-Qur’an berarti menjaga ketertiban, keindahan, dan hak-hak sesama,” ujarnya lantang.

Ia menekankan bahwa perubahan besar berawal dari lingkungan kecil: dari rumah, RT, RW, hingga kelurahan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak menunggu orang lain berubah, tetapi memulai dari diri sendiri. “Perubahan tidak lahir dari kerumunan besar, tapi dari hati yang tulus dan tekad yang kuat. Mulailah dari diri sendiri. Jadilah pelopor di lingkungan masing-masing,” serunya penuh motivasi.

Menutup sambutannya, Wakil Wali Kota mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai tradisi cahaya yang terus menyala dan memberi makna. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para dewan hakim, peserta, panitia, dan seluruh masyarakat Kecamatan Asakota yang telah mendukung pelaksanaan MTQ dengan penuh semangat. ***