Wali Kota Bima Buka MTQ ke-XVIII Kecamatan Rasana’e Barat: Ajak Masyarakat Membumikan Al-Qur’an dan Kawal Proses Penataan Kota

Prokopim Kota Bima, 15 Juli 2025 – Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE bersama Ketua TP PKK Kota Bima Hj. Badrah Ekawati, SE, S.Tr.Keb menghadiri dan secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XVIII Tingkat Kecamatan Rasana’e Barat yang digelar di halaman Pondok Pesantren Al-Ikhwan Salama, Selasa malam (15/7).
Hadir dalam perhelatan yang berlangsung khidmat dan penuh semangat tersebut, jajaran Forkopimda dan perangkat daerah lingkup Pemerintah Kota Bima, antara lain Sekda Kota Bima, Plt. Asisten II Setda, para kepala OPD termasuk Kadis DLH, Kominfotik, Kesbangpol, Dikpora, Perhubungan, DPPKB, Plt. Koperindag, Kalak BPBD, PUPR, DP3A, serta Camat Rasana’e Barat, Kabag Kesra, dan seluruh Lurah se-Kecamatan Rasana’e Barat.
Dalam laporan Ketua Panitia MTQ, Bambang Eka Santoso, disebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 134 peserta dari 6 kelurahan di wilayah Kecamatan Rasana’e Barat. Ia menyampaikan bahwa tujuan utama MTQ ini bukan sekadar mencari juara, melainkan melahirkan qari dan qariah yang berkualitas serta siap bersaing di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
“Lokasi pelaksanaan kami desain sesuai semangat Gerakan BISA—Bersih, Indah, Sehat, dan Asri. Kami ingin MTQ ini tidak hanya berwibawa secara keagamaan, tetapi juga merepresentasikan wajah kota yang tertib dan nyaman,” ungkapnya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bima atas dukungan penuh yang diberikan demi suksesnya perhelatan ini.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada panitia, jajaran pemerintah kecamatan, para lurah, dan masyarakat Rasana’e Barat atas kerja keras dan partisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan keagamaan ini.
“MTQ bukan hanya agenda tahunan. Bukan hanya urusan mencari qari dan qariah terbaik. Lebih dari itu, MTQ adalah panggilan iman dan budaya, untuk membumikan Al-Qur’an dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Wali Kota.
Ia menegaskan, nilai-nilai Al-Qur’an harus menyatu dalam gerak hidup masyarakat: menjadi akhlak di jalan, kejujuran di kantor, kelembutan dalam keluarga, dan keberkahan di tengah lingkungan. Lebih jauh, MTQ juga dinilai sangat relevan dalam menjawab tantangan zaman dan krisis moral yang kini melanda generasi muda.
“Degradasi moral kini nyata di depan mata—pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, lunturnya rasa hormat pada orang tua. Maka melalui cinta Al-Qur’an, mari kita bangun generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga takut akan dosa dan tahu arah hidupnya,” ajaknya penuh haru.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota menekankan bahwa membangun masyarakat Qur’ani juga harus sejalan dengan membangun lingkungan yang tertib, nyaman, dan manusiawi. Karena itu, Pemerintah Kota Bima terus mendorong berbagai program penataan kota secara menyeluruh.
“Kami ingin kota ini tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga indah dipandang, nyaman ditinggali, dan teratur. Memang tidak semua kebijakan menyenangkan, tetapi saya sampaikan dengan tulus: perubahan butuh proses, dan setiap proses butuh pengorbanan,” tegasnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak menilai hasil secara instan, tetapi bersama-sama menjaga dan mengawal proses ini. “Apa yang kita lakukan hari ini bukan untuk kami, tetapi untuk anak-anak kita. Agar kelak mereka tumbuh di kota yang lebih baik daripada yang kita warisi.”
Menutup sambutannya, Wali Kota juga menyinggung isu kelangkaan LPG 3 Kg yang tengah menjadi perhatian masyarakat. Ia menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan keadilan distribusi dan mengantisipasi penyimpangan.
“Pemerintah Kota Bima terus bekerja sama dengan distributor, pemerintah provinsi, dan pusat. Kami sudah minta penambahan pasokan dan memperkuat pengawasan distribusi agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat kecil,” jelas Wali Kota.
Ia mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan tidak saling menyalahkan. “Kami tidak tinggal diam. Kami hadir dan terus bergerak. Insya Allah, bersama kita bisa melewati masa sulit ini.”
MTQ ke-XVIII Tingkat Kecamatan Rasana’e Barat ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari ke depan dan akan menjadi ajang penyaringan qari dan qariah terbaik untuk mewakili kecamatan di tingkat Kota Bima.
Wali Kota berharap spirit dan nilai-nilai Al-Qur’an yang ditanamkan dalam MTQ ini akan terus tumbuh di lingkungan masyarakat, dan menjadi penyejuk, penuntun, sekaligus penguat karakter Kota Bima yang religius dan beradab. ***