Wali Kota Bima : "Perambahan Hutan dapat Merugikan Masyarakat"
Anggota Forkopimda Kota Bima kembali menggelar rapat terkait antisipasi bencana banjir, bencana alam lainnya dan langkah antisipasi penanganannya serta evaluasi penanganan vaksin yang diselenggarakan di Ruang rapat Kodim 1608/Bima pada Senin, 08 November 2021.
Rapat yang langsung dipimpin oleh Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE. Dalam rapat tersebut inilah beberapa point dan harapan yang disampaikan Wali Kota Bima, diantaranya :
1. Sejak tahun 2019, Pemerintah Kota Bima tidak ada lagi program pembukaan jalan tani baik melalui Dinas PU maupun Dinas pertanian. Hal ini diharapkan dapat mengurangi perambahan hutan yang semakin meluas, bahkan hingga mencapai lahan tutupan;
2. Diharapkan segera dilakukan langkah sinergis antara Pemkot dan Provinsi melalui KPH Maria Donggomasa, agar menahan perambahan hutan teruta jalan yang menuju hutan lindung sehingga potensi sumber mata air Kota Bima dua tahun terakhir menurun sehingga yang tersisa tinggal 20 sumber mata air;
3. Tahun 2021 Pemkot Bima bersama KPH Donggo Masa telah mengupayakan penanama kembali atau mereboisasi lahan yang telah gundul dengan menanam pohon kemiri pada lahan seluas 2000 hektar. Dengan harapan di musim hujan dapat tumbuh lebih cepat;
4. Dukungan personil dan alat berat juga sangat dibutuhkan untuk memutus beberapa jalan tani yang telah dibuat oleh masyarakat terutama yang bersinggungan dengan hutan tutupan negara sehingga perlu dibuat beberapa peraturan dan sanksi apabila melakukan perambatan hutan tutupan maupun hutan lindung. Diharapkan dengan sumber daya yang ada baik Pemkot, Kepolisian dan TNI bisa bersinergi dalam proses reboisasi untuk dapat menghindari banjir;
5. Diharapkan agar masyarakat memiliki kesadaran dan rasa memiliki yang tinggi sehingga rasa untuk menebang pohon dan merambah hutan secara liar karena akan menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat. ***