Roadshow di Kota Bima, Gubernur ajak Masyarakat Kota Bima Beranjak Kemasyarakat Modernisasi

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc menggelar roadshow industri di Kota Bima  pada Rabu, 14 September 2022. Kegiatan pascapandemi ini dilakukan untuk mengimplementasikan sinergi pentahelix (sinergi antar berbagai sektor seperti perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah, masyarakat, media) untuk mendorong kemajuan industrialisasi di NTB.

Kegiatan roadshow yang dimotori oleh Dinas Perindustrian NTB digelar di Halaman Museum Asi Mbojo dengan tema talkshow “Bima Kota Kreatif: Milenial Triger Industrialisasi”.

Kegiatan diawali dengan pentas seni dan kreatif oleh siswa-siswi TK, SD, SMPN/MTSN maupun perguruan tinggi. Setelah itu ada juga layanan klinik konsultasi expo produk industri oleh Dinas Perindustrian NTB dan layanan digital marketing NTB Mall.

Sebelum kegiatan talkshow Gubernur NTB didampingi oleh Walikota Bima, Dandim 1608/Bima, Kapolres Bima Kota, unsur kepala OPD Provinsi maupun kepala OPD di lingkup Kota Bima menyempatkan untuk meninjau stand-stand yang menyediakan berbagai macam hasil olahan makanan tradisional maupun hasil kerajinan tangan.

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena telah memilih Kota Bima menjadi salah satu kota yang kreatif, bukan hanya sebuah isapan jempol namun ini menjadi komitmen antara Pemerintah dengan masyarakat, ini terbukti dengan terus berkembangnya UMKM di Kota Bima.

Pertumbuhan UMKM di Kota Bima sampai dengan tahun 2022 kurang lebih sebanyak 23.034 begitu juga dengan tumbuh usaha yang tidak terdata kurang lebih 10.000 usaha, seperti masyarakat yang bertenun sebagai usaha rumah tangga yang tidak tercover di dinas koperindag maupun DPMPTSP namun penjualannya sudah sampai keluar daerah. Dengan berkembangnya era digital sekarang sangat  prospek dengan UMKM di Kota Bima.

Pemerintah Kota Bima saat ini telah mendirikan rumah kemasan dimana rumah ini yaitu memberikan layout  kepada masyarakat yang mau berusaha sehingga eye catching dari produknya begitu menarik.

Kota Bima  mensinkronkan dengan visi misi yang dibangun oleh Gubernur “NTB Gemilang” baik dari sektor pariwisata, sektor perdagangan, maupun UMKM sehingga kedepannya mampu membangun Kota Bima sesuai kebutuhan wilayah masing-masing. Selain itu Kota Bima saat ini juga menjadi daerah transit perdagangan dengan mengedepankan pariwisata.

“Bangsa yang besar, Bangsa yang mampu merawat tradisi dan budayanya walaupun berhimpitan dengan modernisasi”, tegas Wali Kota Bima.

Pada kesempatan tersebut Walikota Bima mengingatkan kepada seluruh OPD agar saling berkolaborasi atau berkontribusi dalam perkembangan sektor pariwisata di Kota Bima. 

Diakhir sambutannya Walikota berharap dengan adanya roadshow Gubernur mampu melihat produk-produk hasil UMKM dalam memacu perkembangan perekonomian di daerah dan berharap kepada pemerintah pusat agar saling mendorong dalam pertumbuhan UMKM.

Gubernur NTB dalam sambutannya menyampaikan rangkaian sosialisasi di kota Bima bukan tanpa maksud. Sebab menurut dia, Kota Bima adalah daerah yang paling berpotensi dapat memulai lebih cepat proses industrialisasi itu sendiri.

Menurut Gubernur, industrialisasi yang selama ini ia gaungkan bukan ide pribadi tapi merupakan ilmu yang sudah populer di dunia ekonomi. Penerapannya pun bukan untuk melupakan kegiatan ekonomi konvensional tetapi justru menjadikannya solusi baru bagi peningkatan perekonomian masyarakat itu sendiri. 

‘’Kita bicara ini (industrialisasi) bukan melupakan usaha pertanian atau sektor perikanan. Ini untuk mendukung ekonomi masyarakat itu mendapatkan nilai tambah,’’ tegasnya.

Kehadiran industrialisasi bagi Gubernur adalah sebuah keniscayaan. Cara itu bisa menjadi solusi bagi banyak persoalan baik itu di sisi ekonomi masyarakat maupun masalah sosial lainnya. ‘’Industrialisasi itu bisa meningkatkan nilai tambah produk dan juga membuka lapangan kerja lebih banyak lagi serta masih banyak keuntungan lainnya,’’ cetusnya.

Kenapa NTB atau negara berkembang Indonesia Timur  selalu tertinggal, tidak sejahtera, tidak makmur karena  kita masih belum beranjak dari masyarakat tradisional ke masyarakat modernisasi.

Industrialisasi itu adalah salah satu upaya serius dari  pemerintah provinsi dalam mengembangkan UMKM dan IKM di daerah seperti mengolah jagung menjadi pakan ternak. 

Dalam acara itu dilaksanakan pula talkshow yang memberikan kesempatan para hadirin bertanya kepada Gubernur, Walikota Bima dan Direktur La Rimpu. Talkshow dimoderatori Penanggung Jawab pimpinan Suara NTB. ***