Wali Kota Bima Terima Apresiasi Sebagai Penggerak Percepatan Penurunan Stunting oleh BKKBN

Menghadiri forum Nasional yang diselenggarakan oleh BKKBN di Hotel Shangri-La, Jakarta, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE juga berkesempatan menerima penghargaan dan apresiasi atas kerjasama Pemerintah Kota Bima dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Dalam forum Nasional yang digelar pada Selasa, 6 Desember tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Bapak KH. Ma'ruf Amin, Kepala BKKBN DR. dr. Hasto Wardoyo, Kementerian/Lembaga yg mewakili, Gubernur/Bupati/Walikota  yg mendapatkan undangan, serta Perwalian TNI/Polri

Dengan menerima apresiasi sebagai narasumber dalam Webinar Generasi Bebas Stunting Seri I dengan tema “Aspek Kelembagaan Yang Baik” Pemerintah Kota Bima melalui Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE merasa bangga dapat ikut berperan dalam mendukung program Nasional untuk menurunkan stunting di Indonesia yang saat ini berada pada angka 24,4%. Nilai ini masih jauh diatas target Nasional yang diharapkan dapat berada pada 14% di tahun 2024 (Sumber: Data SSGI 2021). Meski demikian persentase tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Forum yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut mengangkat tema "Bergerak Bersama Garda terdepan dalam Pendampingan Keluarga untuk Percepatan Penurunan Stunting” yang bertujuan untuk menyatukan pemikiran dan gagasan serta mengambil sikap terhadap permasalahan stunting yang dihadapi oleh Negara Indonesia.

Setelah menerima penghargaan apresiasi tersebut Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE tak berjumawa hati. Dengan sigap melalui pesan singkatnya di kanal jejaring komunikasi Whatsapp beliau berpesan agar dapat lebih merapatkan barisan dalam menjalankan program tersebut. Dengan memperkuat koordinasi dan sinergitas antar stakeholder mampu menambah semangat dan potensi keberhasilan program stunting yang dijalankan.

Adapun target Pemerintah Kota Bima terhadap penurunan angka stunting sendiri adalah 9% di Tahun 2023. Untuk saat ini Kota Bima berada pada angka 14% yang sebelumnya berada pada angka 17% hanya dalam kurun waktu 3 bulan. 

Tentunya capaian ini tak serta merta membuat Pemerintah berpuas diri. Dengan menghimbau kepada seluruh stakeholder terkait guna sama-sama mensukseskan program daerah dan nasional ini. Dengan upaya bersama dan sinergitas antar pemangku kepentingan dapat mempermudah dan memperlancar laju dari penurunan stunting di Indonesia khususnya Kota Bima.

Selain itu dimintanya pula bagi Dinas Kesehatan untuk menurunkan tenaga kesehatannya disetiap kelurahan serta memberdayakan Kader Posyandu maka sosialisasi dari program tersebut akan dengan cepat tertuntaskan.

“Usahakan kita harus mendapatkan angka 9% tahun 2023 untuk penurunan angka stunting di Kota Bima.  Harus kerja keras Dikes menurunkan tenaga kesehatan disetiap kelurahan dan kader posyandu sistem door to door dari rumah kerumah dengan basis data yang sudah kita miliki,” pesan Wali Kota Bima.

Terkahir, beliau kembali berpesan bahwa dengan koordinasi yang kuat maka tidak ada satu programpun yang tidak mampu untuk dijalankan, khususnya pada Dinas Kesehatan yang merupakan ujung tombak dari program penurunan stunting tersebut.

“Ujung tombaknya harus Dinas Kesehatan yan g memberikan; untuk merubah perilaku, baik untuk gizi, sanitasi dll,” Kiatnya melalui pesan singkat.

***