Wali Kota Komitmen Turunkan Angka Stunting Dalam Inovasi Keroyok Stunting di Posyandu On The Road
Berakhir pekan, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE membuka gelar Diseminasi Inovasi “Keroyok Stunting di Posyandu On The Road” yang berlangsung di Taman Ria Kota Bima pada Minggu pagi, 15 Januari 2023.
Acara yang dirangkaikan dengan Senam Sehat tersebut juga dihadiri oleh segenap unsur pejabat Pemerintah Kota Bima dan masyarakat yang memang melancong ke Taman Ria untuk mengisi hari libur dengan berolahraga sebagai ruang Bebas Kendaraan atau Car Free Day.
Keroyok Stunting sendiri merupakan salah satu inovasi yang digagas oleh Dinas Kesehatan bersama dengan elemen instansi kesehatan lainnya, guna mendorong dan menekan potensi stunting di masyarakat.
Dalam laporannya Direktur Utama RSUD Kota Bima dr H. Faturrahman menyampaikan bahwa sasaran dari program tersebut terdiri dari empat target, yakni remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan suami siaga. Hal itu juga sebagai bentuk tindak lanjut dari program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan RI yang menargetkan penurunan stunting dapat mencapai angka 14% di Tahun 2024 (Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono dalam promkes.kemkes.go.id).
"Sasaran dari program ini ada empat kelompok, di antaranya adalah remaja, ibu hamil, menyusui, dan suami siaga. Mengapa remaja perlu diberikan edukasi? Agar nantinya mereka terhindar dari pernikahan dini, karena banyak kasus stunting terlahir dari pernikahan dini yang dimana ekonominya belum mampu, lalu ibu hamil agar dipantau terus kesehatannya sampai bayi tersebut lahir. Ibu menyusui juga perlu diedukasi agar terus memberikan ASI eksklusif pada bayi dan terhindar dari stunting. Kemudian, suami siaga diberikan edukasi untuk tidak merokok di dalam rumah agar bayi terhindar dari penyakit sesak napas dan sebagainya" urainya mengedukasi.
Selanjutnya, dalam arahannya Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE mengingatkan, bahwa butuh kerjasama dan sinergitas yang serius dari setiap elemen pemerintah dan masyarakat. Baginya permasalahan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan semata, namun juga tanggungjawab setiap insan. Dengan memberikan semangat untuk bersama-sama memberantas stunting di Kota Bima melalui berbagai upaya seperti sosialisasi dan edukasi, bukan tidak mungkin usaha yang digencarkan akan menggapai hasil yang memuaskan.
"Saya ingin semangat kita untuk menurunkan stunting di Kota Bima ini tidak hanya datang dari Dinas Kesehatan tapi juga dari berbagai Instansi dan elemen masyarakat yang ada. Penurunan stunting ini harus segera digencarkan dengan edukasi dan sosialisasi yang terus menerus.
Memperkuat statementnya, beliau juga menjabarkan sejumlah data terkait indeks penurunan stunting dimana Kota Bima dengan segala upayanya telah berhasil menekan angka stunting dengan cukup signifikan.
“5 bulan yang lalu indeks presentasi stunting kita berada di 16,7 %, kemudian pada desember tahun kemarin kita sudah menempati 14,6 %. Sedangkan untuk Kabupaten Bima yang cakupan wilayahnya cukup luas mereka berada di 13,3 %. Jadi benar-benar dibutuhkan kesungguhan untuk terus menggencarkan program penurunan stunting ini.” Jelas Wali Kota Bima.
Di akhir penjabarannya, beliau berharap agar seluruh kader-kader puskesmas yang tergabung dalam program tersebut, dapat bersungguh-sungguh dalam mendukung dan mencapai indeks penurunan stunting di Kota Bima.
"Saya berharap agar para kader-kader puskesmas yang berada di wilayah cakupan masing-masing dapat bersungguh-sungguh dalam program ini, sehingga pada Tahun 2024 indeks stunting kita berada di angka 7% bisa tercapai. Dengan memperhatikan kesehatan ibunya, kita dapat mendeteksi sedini mungkin stunting ini, karena ibu yang sehat pasti melahirkan anak yang sehat, begitu pula sebaliknya, jika ibunya sakit, dikhawatirkan bayinya juga akan terkena penyakit.” Tutupnya yang dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada masyarakat yang hadir.
***