Sambut Kedatangan BPIP di Kota Bima Sekretaris Daerah Ungkap Nilai Pancasila Dalam Maja Labo Dahu

Sekretaris Daerah menyambut dengan terbuka kedatangan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. K.H., Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. beserta rombongan di Kota Bima dalam rangka memberikan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), Seminar Nasional dan Bedah Buku: Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. 

Dalam kesempatan yang langka tersebut pihak BPIP mengaku senang atas terlaksananya kegiatan tersebut yang merupakan buah gagasan bersama dengan Tiga Sekolah Tinggi yang ada di Bima yakni Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Bima, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima, dan Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Al-Ittihad Bima.

Kegiatan yang berlangsung di Paruga Nae Convention Hall tersebut memberikan pandangan baru dan lebih luas kepada para peserta yang hadir mulai dari pelajar, mahasiwa, organisasi, hingga masyarakat umum, Kamis (02/03).

Mengapa tidak, dalam kiatnya Profesor Yudian mengajak masyarakat untuk kembali memahami tentang sejarah kemerdekaan serta esensi dan bagaimana cara mensyukuri nikmat dari kemerdekaan yang telah kita tuai di masa kini.

“Saya ingin mengingatkan kembali apa yang ada di buku ini. Mari kita lihat, ternyata proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan proklamasi terhebat sepanjang sejarah di muka bumi ini karena telah membebaskan dan mempersatukan kembali 57 negara (kerajaan) hanya dengan waktu 59 detik," semangatnya menjelaskan. 

Tak sampai disitu, Profesor Yudian juga menekankan tentang hubungan antara Islam dan Pancasila jika ditinjau dari perspektif maqashid syari’ah, seperti pada Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan menjadi titik temu agama-agama di dalam Pancasila, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai kemanusiaan bersifat ini universal dimana agama-agama memuliakannya. Namun pada saat yang bersamaan juga bersifat nasional. 

“Karena kemanusiaan Pancasila merupakan “kemanusiaan konstitusional” yang menempatkan setiap penduduk Indonesia sebagai warga negara yang memiliki kedudukan setara di hadapan konstitusi dan hukum, maka nilai kemanusiaan tersebut juga mengacu pada penghormatan terhadap kewarganegaraan. Jadi silahkan adik-adik mau jadi Gubernur silahkan, mau jadi Presiden silahkan, karena itu adalah hal konstitusional”, tukas Profesor yang juga menjabat sebagai guru besar Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga tersebut.

Selanjutnya dalam kesempatannya Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Drs. H. Mukhtar, MH mengaku senang dan begitu mengapresiasi kedatangan BPIP serta terlaksananya sosialisasi tersebut. Dengan adanya sosialisasi dan seminar tersebut, menurutnya dapat menambah kecakapan dan ke-kritisan masyarakat dalam berfikir serta meningkatkan wawasan dan kualitas pendidikan di Kota Bima khususnya pada Sekolah Tinggi yang ada.

“Terlaksananya kegiatan ini tentu menjadi penanda bahwa peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dari sekolah tinggi yang ada di Bima terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi harapan kita bersama. Dimana di era globalisasi dan tantangan perubahan yang terjadi saat ini, kita harus membekali generasi kita dengan perwujudan Pancasila dengan nilai nilai luhur didalamnya”, sanjungnya.

Selain itu, tambahnya Pendidikan Pancasila merupakan sebuah nilai yang mulai dilupakan dan disepelekan akibat dari perkembangan zaman dan tergerusnya nilai-nilai pekerti dan pancasila di masyarakat, sehingga menjadi penting untuk terus menyuarakan dan menggaungkan bagaimana makna kemerdekaan dan rasa nasionalisme bisa kembali menjalar dan merasuki setiap diri masyarakat Indonesia agar lebih mencintai tanah airnya.

Hal inilah yang mendorong Pemerintah Kota Bima menerapkan kurikulum Maja Labo Dahu yang memiliki nilai turunan serupa dengan Pancasila. Beliau menegaskan bahwa Pancasila sudah diterapkan oleh masyarakt Bima, menurutnya Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai agama, nilai-nilai kepercayaan yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia. 

“Makna dari nilai Pancasila sudah kita terapkan di kota Bima sejak dulu. Hal tersebut terbukti dengan semboyan kita “Maja Labo Dahu” dimana semboyan ini sarat makna yang begitu dalam seperti halnya yang tertuang dalam sila pertama Pancasila yakni ketuhanan yang maha esa, artinya kita melakukan sesuatu hal takut kepada Allah swt dan malu pada sesama”, urai Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar, MH.

Hadir juga para narasumber seminar, Prof.  Dr. Atun Wardatun, M.Ag, Ph.D., Prof. Dr Abdul Wahid, Ma, M.Pd., Dan Syaiful Arif, Mh), Ketua STIT Sunan Giri Bima, Irwan Supriadin J, M. Sos, I,. dan Ketua STIS Al-Ittihad BIMA, Dr. Muhammad Mutawali, M.A. serta segenap civitas akademika.

***