Wali Kota Bima Buka Penguatan Forum Kemitraan Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP-ATM)

Prokopim Kota Bima, Selasa, 26 Agustus 2025 – Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Kesehatan secara resmi membuka kegiatan Penguatan Forum Kemitraan untuk Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP-ATM) yang berlangsung di Aula Maja Labo Dahu, Kantor Wali Kota Bima. Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE.

Kegiatan tersebut dihadiri Koordinator RSSH GF ATM ADINKES Provinsi NTB, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes., para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Camat, Lurah, serta tenaga kesehatan dari berbagai lini.

Pembentukan dan penguatan forum ini bertujuan mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menanggulangi tiga penyakit menular utama yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Kota Bima.

Dalam sambutannya, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes. menegaskan bahwa forum kemitraan PP-ATM merupakan wujud komitmen bersama dalam meningkatkan efektivitas pencegahan dan pengendalian AIDS, TBC, dan Malaria.

 “Penanggulangan tiga penyakit ini tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja. Diperlukan keterlibatan semua pihak agar intervensi bisa tepat sasaran dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Contohnya, ibu hamil jika tidak ditangani dengan baik, bayinya bisa tertular,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bima menekankan pentingnya langkah nyata untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan memperluas edukasi kesehatan di tengah masyarakat.

“Saya mengajak kita semua untuk meneguhkan komitmen dengan langkah nyata. Perkuat koordinasi lintas sektor, dorong edukasi masyarakat secara berjenjang, mulai dari sekolah dengan pendidikan kesehatan, keluarga dengan pola asuh yang baik, hingga komunitas dengan penyuluhan langsung. Mari hapuskan stigma dan diskriminasi,” tegasnya.

Wali Kota menambahkan bahwa HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria masih menjadi tantangan besar bagi bangsa, termasuk di Kota Bima. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan, ancaman ketiga penyakit ini masih nyata dan harus dihadapi bersama.

 “Saudara-saudara kita yang terinfeksi HIV/AIDS bukanlah musuh, tetapi bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan dukungan, pengobatan, dan kesempatan hidup yang layak. Puskesmas dan rumah sakit harus semakin ramah, cepat tanggap, serta menjangkau seluruh warga, termasuk di wilayah terpencil. Kesadaran kolektif jauh lebih kuat daripada sekadar kebijakan pemerintah,” ungkapnya.

Sejalan dengan upaya nasional dan global, Pemerintah Kota Bima telah meluncurkan berbagai program kesehatan yang dipadukan dengan Program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri). Program ini menjadi payung gerakan bersama dalam membangun lingkungan yang mendukung kesehatan masyarakat.

Wali Kota optimis, dengan sinergi yang kuat dan semangat kemanusiaan, Kota Bima mampu menjadi contoh daerah yang berhasil menekan angka kasus AIDS, TBC, dan Malaria.

 “Mari kita jadikan forum ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi momentum lahirnya komitmen bersama untuk menjaga kesehatan masyarakat,” tutupnya. ***