Wali Kota Bima: Pacuan Kuda Tradisional Akan Digelar Dua Kali Setahun Mulai 2026

Prokopim Kota Bima, 6 September 2025 – Arena Pacuan Kuda Sambinae kembali dipenuhi antusiasme ribuan pecinta olahraga tradisional saat digelar Pacuan Kuda Tradisional Wali Kota Bima Cup I Tahun 2025. Ajang ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI tingkat Kota Bima dan resmi dibuka oleh Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pordasi, panitia pelaksana, para pemilik kuda, hingga masyarakat pecinta pacuan kuda yang turut meramaikan agenda tahunan ini. Ia menegaskan, tingginya minat peserta dan penonton menjadi dasar bagi pemerintah untuk meningkatkan skala penyelenggaraan di tahun mendatang.
“Tradisi pacuan kuda ini adalah warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan. Karena itu, mulai tahun depan kegiatan pacuan kuda akan kita adakan dua kali dalam setahun. Selain itu, pemerintah juga akan berupaya membebaskan sisa lahan milik masyarakat di sekitar arena pacuan agar pelaksanaannya lebih maksimal,” ujar Wali Kota.
Menurutnya, pacuan kuda tradisional tidak hanya menjadi ruang pelestarian budaya, tetapi juga mampu menghadirkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Setiap tahun, ribuan pengunjung turut meramaikan dan memberi peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ketua Panitia, Kasdim 1608 Bima Mayor Inf. Asep Okinawa Muas, menjelaskan bahwa pelaksanaan tahun ini akan berlangsung selama 14 hari, terbagi dalam dua tahap: enam hari untuk pengukuran kuda dan delapan hari untuk perlombaan.
“Sebanyak 753 ekor kuda ikut serta dalam event ini, berasal dari Bima, Dompu, Sumbawa, bahkan dari Sumba, NTT. Semua joki yang turun telah menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan keamanan selama perlombaan,” jelasnya.
Pembukaan Pacuan Kuda Tradisional Wali Kota Bima Cup I Tahun 2025 turut dihadiri Dandim 1608 Bima, Ketua Pordasi Provinsi NTB dan Kota Bima, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Camat Mpunda, serta Lurah Sambinae.
Dengan meriahnya pembukaan ini, diharapkan pacuan kuda tradisional tetap menjadi kebanggaan masyarakat Bima serta terus memberi manfaat, baik dari sisi pelestarian budaya maupun penguatan ekonomi daerah. ***