Wali Kota Bima Terima Audiensi Wahid Foundation; Perkuat Aksi Kolektif Untuk Kemanusiaan
Prokopim Kota Bima -- Wali Kota Bima H. A. Rahman, SE menerima audiensi dan silaturrahmi Program Officer Wahid Foundation, Dwinda Nur Oceani bersama UN Women La Rimpu dan LP2DER di ruang kerjanya, pada Jum'at pagi (24/10).
Wahid Foundation dengan menggandeng komunitas lokal di Bima fokus menangani isu-isu sosial, pelibatan aktif kelompok perempuan, anak-anak muda, dan disabilitas dalam perencanaan dan pembangunan desa/kelurahan, menekan konflik antarwarga, kesiapsiagaan hadapi bencana alam, dan tantangan ekonomi lokal. Fikus Wahid Foundation ini sesuai dengan prioritas Pemerintah Kota Bima saat ini, salah satunya masalah Kebersihan lingkungan.
Melansir dari wahidfoundation.org, Wahid Foundation merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam misi mewujudkan cita-cita intelektual mendiang Almarhum Presiden RI Ke 4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Cita-cita itu diteruskan oleh penerusnya yang fokus membangun kehidupan bangsa Indonesia yang sejahtera dan umat manusia yang berkeadilan sosial dengan menjunjung tinggi pluralisme, multikulturalisme, demokrasi, HAM yang diinspirasi nilai-nilai Islam.
Program Officer Wahid Foundation mengatakan pihaknya sejak tahun 2018 sudah berkiprah di Bima dengan menggandeng dan bekerjasama dengan 2 mitra lokal yakni UN Women La Rimpu dan LP2DER.
Dwinda mengaku dalam kurun waktu 18 bulan berproses tersebut, pihaknya telah menggandeng 7 wilayah binaan baik di desa/kelurahan di Kota dan Kabupaten Bima (Kelurahan Penatoi, Paruga, Dara Kota Bima, Desa Roi, Rato, Samili dan Desa Ncera Kabupaten Bima).
"Kami dari Wahid Foundation selain fokus soal isu keterlibatan aktif kaum perempuan terhadap pembangunan, juga tengah fokus dengan penanganan isu konflik sosial yang masih terus terjadi di Bima, termasuk soal isu lingkungan hidup yang sejalan dengan fokus Pemerintah Kota Bima saat ini," ujar Dwinda.
Wali Kota Bima menyampaikan, selain penanganan persampahan, fokus Kota Bima juga adalah mitigasi banjir.
"Kota Bima pernah mengalami banjir besar 2 kali. Hikmahnya, Kota Bima saat ini sedang menata kembali infrastruktur perkotaan dampak dari banjir, serta menata kualitas lingkungan hidup yang lebih baik," ungkap Wali Kota.
H. A. Rahman menyebut kehadiran Wahid Foundation dan dua mitra lokal lainnya sangat bermanfaat untuk Kota Bima di tengah kondisi keterbatasan fiskal daerah akibat adanya kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat.
"Hal yang paling mendesak di Kota Bima saat ini adalah permasalahan sampah. Dari berbagai pihak tengah bekerja keras untuk mengatasi masalah sampah ini," ujarnya.
Wali Kota Bima mengaku bahwa tingkat kepedulian masyarakat soal sampah masih sangat minim. Namun, ia optimis dengan terus mengedukasi masyarakat untuk terus bergotong royong, memilah sampah organik-non organik dimulai dari rumah tangga, serta membuang sampah pada tempatnya, maka lambat laun masyarakat akan tersadarkan.
Dijelaskannya juga langkah Pemkot Bima menggandeng TNI/Polri dalam menjaga trantibum, salah satunya dengan melakukan pembinaan di tempat-tempat hiburan. Salah satu tujuannya adalah mendukung lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja perempuan.
"Kota Bima adalah rumah besar kita semua, siapa lagi kalau bukan kita yang marawat dan menjaganya," pungkas Wali Kota.--