Sekda Pimpin Rapat Pembahasan Program NUFReP
Prokopim Kota Bima --- Rapat pembangunan membahas pekerjaan konstruksi drainase primer program NUFReP digelar di Bappeda Kota Bima pada Kamis (30/10). Rapat dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bima Hj. Mariamah, SH, diikuti para kepala perangkat daerah terkait, PPK program NUFReP dari BWS Nusa Tenggara, konsultan dan perwakilan Bank Dunia, Kepala BPKH Maria Donggomasa, Ketua STIE dan LP2DER Bima, serta perwakilan kelompok rentan, perempuan dan pers.
Program NUFReP merupakan upaya strategis pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan kota terhadap risiko banjir melalui pembangunan infrastruktur drainase yang terpadu dan berkelanjutan.
Bagi Kota Bima, program ini sangat penting karena wilayah kita termasuk salah satu daerah yang memiliki tingkat kerawanan banjir cukup tinggi akibat curah hujan ekstrem dan sedimentasi di aliran sungai.
“Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan konstruksi drainase primer ini perlu kita monitor secara ketat dan terukur. Tujuannya adalah memastikan bahwa seluruh pekerjaan berjalan sesuai dengan desain teknis, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran”, kata Hj. Mariamah, SH.
Agenda pembahasan rapat tersebut antara lain:
1. Mengidentifikasi progres fisik dan keuangan yang telah dicapai;
2. Membahas kendala teknis maupun administratif yang dihadapi di lapangan; dan
3. Menyusun langkah percepatan dan solusi konkrit agar pekerjaan dapat selesai sesuai target dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Sekda berharap seluruh stakeholders NUFReP memberi perhatian khusus pada jaringan untuk menahan sampah dan konektivitas drainase, yang berfungsi mencegah masuknya sampah padat ke saluran drainase primer dan sekunder. Ini merupakan komponen penting untuk memastikan fungsi sistem drainase berjalan efektif dan berkelanjutan.
Hal lain yang tak kalah penting Adalah perencanaan lokasi NBS (nature-based solution: solusi berbasis alam) di pabrik tahu, yang umumnya memiliki kontribusi beban limbah cair dan padat cukup tinggi terhadap sistem drainase kota.
Rapat ini diharapkan mampu menguatkan komitmen bersama untuk menjadikan program NUFReP sebagai contoh keberhasilan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan kota yang tangguh, aman, dan berketahanan terhadap banjir.