Klinik Koperasi dan Si Cerah, Dua Inovasi Kota Bima untuk IGA 2025

Prokopim Kota Bima --- Klinik Koperasi dan Si Cerah menjadi dua inovasi andalan yang diikutsertakan Pemerintah Kota Bima pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Wali Kota memaparkan kedua inovasi tersebut pada tahap presentasi penilaian Innovative Government Award (IGA) 2025 pada Kamis (6/11) di Jakarta.

Kepada tim penilai, Wali Kota H. A. Rahman, SE, menjelaskan, inovasi Klinik Koperasi merupakan inovasi non-digital yang berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah, Ia berfungsi sebagai wadah layanan cepat bagi koperasi yang membutuhkan konsultasi dan pendampingan. Dengan model Fast Track 1 Hari, masalah koperasi bisa teridentifikasi dan diselesaikan pada hari yang sama. Pendampingan ini membuat koperasi lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing.

Selanjutnya, inovasi digital Celengan Darah (Si Cerah). Inovasi ini dirancang untuk menjawab isu kesehatan ibu dan anak serta penurunan stunting. Si Cerah mengusung konsep barter darah berbasis digital. Melalui platform online yang terhubung dengan PMI dan Dinas Kesehatan,  masyarakat dapat melakukan pendaftaran donor, pemantauan jadwal donor, hingga aduan dan konsultasi secara daring maupun luring.

Inovasi Si Cerah berhasil meningkatkan ketersediaan darah hingga 25–30 persen, menurunkan risiko kematian ibu dan bayi, serta memperkuat kepedulian sosial masyarakat.

Yang membanggakan, Si Cerah telah direplikasi di berbagai daerah, antara lain:

* Puskesmas di Kabupaten Bima dan Dompu (NTB),

* Klinik Assabil dan Natur O di Bekasi,

* serta Desa Pagersari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Selain itu, inovasi ini juga telah memiliki Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas buku saku panduan donor darah, sebagai acuan resmi bagi masyarakat dan replikator di daerah lain.

Kementerian Dalam Negeri memberikan apresiasi atas langkah-langkah inovatif yang dilakukan Pemerintah Kota Bima, khususnya dalam mengintegrasikan pendekatan riset dan teknologi untuk mendukung pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Wali Kota berharap agar inovasi daerah tidak berhenti pada lomba atau penghargaan, tetapi menjadi budaya kerja dalam pelayanan publik. Dengan dukungan BRIDA dan kolaborasi seluruh perangkat daerah, Pemerintah Kota Bima terus berupaya membangun iklim inovasi yang terbuka, partisipatif, dan berkelanjutan menuju Kota Bima yang lebih maju dan adaptif terhadap perubahan zaman.