Wawali Letakkan Batu Pertama Infrastruktur Skala Lingkungan Program Kotaku di Toloweri Kelurahan Nungga
Wakil Walikota Bima Feri Sofyan, SH meletakkan batu pertama pembangunan infrastruktur skala lingkungan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kota Bima di Lingkungan Toloweri Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur, pada Kamis, 27 Juni 2019.
Peletakan batu pertama ini merupakan launching pertama program KOTAKU yang ada pada 10 lokasi Kelurahan pada tahun 2019. Hadir Kepala Bappeda, Kadis PUPR, serta sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Bima, Pimpinan Bank BNI Cabang Bima, Camat Rasanae Timur, Lurah Nungga, Koordinator Program KOTAKU, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat.
Berdasarkan laporan Ketua BKM Morisama Rahman SE, pelaksanaan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat program KOTAKU tahun 2019, Kelurahan Nungga mendapat alokasi dana bantuan senilai Rp 2 Miliar untuk penyelesaian kawasan kumuh pada 3 lingkungan yakni, Lingkungan Toloweri, Kabanta dan Nungga. Di Toloweri akan dilaksanakan berbagai program perbaikan infrastruktur yakni, pembuatan jalan beton, perbaikan drainase, talud/dinding penahan sepanjang 731 meter, dan pembangunan jamban komunal sebanyak 1 unit.
Begitu juga di lingkungan Kabanta akan dilakukan pembuatan jalan beton, drainase, talud/dinding penahan sepanjang 451 meter, serta sistem perpipaan sepanjang 700 meter. Sedangkan untuk lingkungan Nungga akan dilakukan pembuatan jalan beton, drainase, talud/ dinding penahan sepanjang 397 meter, sistem perpipaan untuk air bersih dengan panjang 1.900 meter serta pembuatan septiktank komunal sebanyak 14 unit.
Ketua PKP sekaligus Kepala Bappeda Litbang Kota Bima Drs. H. Fakhrunraji, MM mengatakan bahwa program kotaku bertujuan meningkatkan akses infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh untuk terwujudnya pemukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. Dijelaskannya, dari 310 luas kawasan kumuh di Kota Bima, sebanyak 135 ha sudah dientaskan, sehingga sisanya sebanyak 175 ha masih kumuh.
"Sisanya inilah yang kita rencanakan untuk dientaskan secara bertahap", ucapnya
Pada 2019, ada dua kegiatan program KOTAKU yang akan dilakukan yaitu, Program skala kawasan pada 4 kelurahan yakni Kelurahan Rabadompu Barat, Rabangodu Utara, Rontu dan Penaraga. Ada pula program skala lingkungan pada 6 kelurahan yakni, Kelurahan Nungga, Oi Fo’o, Panggi, Rontu, Nitu, dan Lelamase.
"Dari 10 kelurahan ini rencananya 40 ha kawasan kumuh akan dientaskan, semoga akhir tahun ini bisa kita selesaikan", pungkasnya.
Wakil Walikota dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk penataan daerah Kota Bima terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya adalah bantuan program “Kota Tanpa Kumuh” (KOTAKU). Baginya ke kepercayaan tersebut harus dijawab dengan pelaksanaan yang baik dan akuntabel.
“Kita harus memandang bantuan ini sebagai sebuah bentuk kepercayaan, dan kepercayaan ini harus dijawab dengan pelaksanaan yang baik dan akuntabel”, ujar Wawali.
Diharapkannya pula, kepada perangkat daerah yang terlibat dalam kegiatan ini agar memperkuat koordinasi. Demikian pula partisipasi masyarakat juga harus dilibatkan dalam pelaksanaannya, karena salah satu tujuan program “KOTAKU” adalah pemberdayaan masyarakat.
“Memang masih banyak yang harus kita laksanakan dalam upaya mewujudkan Kota Bima sebagai “Kota Tanpa Kumuh”, namun jika kita mau berkomitmen dan bekerja keras, ini bukanlah hal yang mustahil”, ujar Wawali sesaat sebelum menutup sambutannya.***