Wali Kota Bima Panen Perdana Jambu Mete

Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE melakukan panen perdana Jambu Mete di lokasi tanam kelompok Tani Mori Sama (Kawasan Ncai Kapenta) Kelurahan Jatibaru Timur Kecamatan Asakota Kota Bima pada Rabu 9 September 2020. Panen perdana ini juga sekaligus beragendakan silaturahmi dengan kelompok tani mete yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian Kota Bima dan KPH Maria Donggo Masa.

Hadir pula dalam kegiatan panen tersebut Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan S.Adm, Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. H. Mukhtar MH, Ketua TP PKK Kota Bima Hj. Ellya HM Lutfi, Staf Ahli Walikota Bima Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala KPH Maria Donggo Masa, beberapa Kepala Perangkat Daerah, Camat Asakota, Lurah Jatibaru Timur dan sejumlah petani jambu mete.

Kegiatan diawali dengan penyerahan secara simbolis bantuan bibit jagung hibrida kepada 5 (lima) kelompok tani yang ada di Kota Bima untuk tahun 2020. Kepala Dinas Pertanian Ir Darwis menyampaikan panen perdana jambu mete ini merupakan sarana silaturahmi Pemkot Bima dan petani jambu mete yang ada di Ncai Kapenta. 

Dijelaskannya untuk luas lahan yang rencananya akan ditanam jambu mete di Ncai Kapenta seluas 800 hektar walaupun sekarang yang baru terealisasi baru 104 hektar lebih dengan  hasil 1 ton perhektar pertahunnya, dan tanaman jambu mete yang sudah berbuah khususnya di Ncai Kapenta sekitar 30 hektar. 

"Saat ini harga biji jambu mete di pasar yang masih glondongan dihargai Rp. 14.000 tapi kalau sudah di pecah dan diambil bijinya harganya mencapai Rp. 120.000/kg", terang Kadis Pertanian.

Wali Kota Bima dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan KPH Maria Donggo Masa yang telah berpartisipasi dalam membangun silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat. 

Diharapkannya pula kepada Kepala Dinas Pertanian agar terus menggali hasil pertanian yang ada di Ncai Kapenta. "Jangan hanya ditanam jambu mete tapi ada tanaman tumpang sari yang kira-kira tidak dimakan oleh babi dan binatang lainnya dan hasilnya sangat luar biasa dan untuk tahun 2021", harapnya.

Dimintanya pula kepada Dinas Pertanian agar bisa mengganggarkan pembelian mesin pengupas kulit biji mete, untuk membantu para petani mete.

Wali Kota juga berharap agar bisa menanam tanaman tumpang sari dengan jumlah banyak karena untuk menarik minat pembeli dari luar harus dengan hasil yang banyak dan menjanjikan, dan untuk bantuan jagung betras tadi juga diharapkan mampu meningkatkan hasil jagung yang sangat bagus agar bisa meningkatkan perekonomian.

“Para petani juga jangan ragu untuk mencoba tanaman lainnya. Tanam jahe merah, kunyit dan sejenisnya, kalau ada petani yang bisa menanam tanaman tumpang sari seluas 1 hektar itu sangat luar biasa", ujarnya.

Diakhir sambutan disampaikannya beberapa program pemerintah untuk tahun 2021 yang telah mengajukan beberapa proposal ke kementerian untuk beberapa bantuan seperti bantuan jahe merah, sapi eksotik dan kambing yang nantinya akan diternak di daerah pinggir seperti Jatibaru Timur, Jatibaru, Kolo. Dengan harapan masyarakat ada yang mengelola ternaknya dan memiliki Rumah Potong Hewan (RPH) sendiri agar hewan yang akan di bawa keluar harus dipotong di RPH dulu.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan, S.Adm sangat mengapresiasi para petani jambu mete dan sangat mendukung apa yang menjadi program pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. 

“Saya mendukung apa yang menjadi program Wali Kota Bima agar meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Kota Bima”, ujarnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan panen perdana jambu mete dan peninjauan lokasi mata air di Ncai Kapenta. ***