Festival Geopark Tambora I Dimulai

Selasa, 9 April 2019, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, menghadiri pembukaan Festival Geopark Tambora I di halaman Istana Kesultanan Bima atau Asi Mbojo. Festival dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah. Hadir Anggota DPR RI H. Muhammad Syafruddin, ST, MM, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Bupati Dompu Drs. H. Bambang Yasin, Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer, Sekda Kabupaten Bima, Kepala Bappeda Provinsi NTB dan pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) serta beberapa pengurus Geopark yang ada di Indonesia. Acara pembukaan diawali pelantikan IAGI Pengurus Daerah NTB oleh IAGI Pusat.

 

General Manager Geopark Tambora Ir. Ridwan Syah, M.Sc, MM, MTP, yang juga merupakan Kepala Bappeda Provinsi NTB menyampaikan bahwa rangkaian Festival Geopark Tambora I diawali dengan pelaksanaan lomba mewarnai yang diikuti 160 anak dengan tema tentang Geopark. Tambora Geopark sendiri telah diresmikan sejak November 2017 lalu dan saat ini sedang diusulkan menjadi Geopark UNESCO. 

 

Rangkaian acara Festival Geopark Tambora I tidak hanya diisi dengan lomba mewarnai anak. Adapula Seminar tentang Geopark Tambora yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2019, dan kegiatan fieldtrip dan menginap di Doro Ncanga pada Rabu, 10 April 2019.

 

Walikota Bima dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya bahwa daerah Bima/Dompu memiliki destinasi wisata yang dikenal hingga pelosok dunia. Tambora  menjadi salah satu Geopark yang dikenal dengan keindahan alam yang khas dari 4 Geopark yang ada di Indonesia. 

 

"Kita sebagai masyarakat Bima/Dompu wajib berbangga memiliki destinasi wisata yang sangat luar biasa", ungkap Walikota Bima.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Bima dalam sambutannya mengajak semua pihak untuk menggaungkan Tambora sebagai salah satu destinasi wisata yang memiliki nilai keunikan. Disampaikannya ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam mengembangkan destinasi pariwisata yang ada di Bima.

 

"Pengembangan Geopark Tambora ini menjadi tantangan buat kita semua. Kita harus bersinergi dan berkelanjutan membangun Geopark Tambora ini", ujar Wakil Bupati Bima.

 

Gubernur NTB menyampaikan bahwa menyajikan Tambora kepada dunia bukan hal yang sulit sebenarnya karena masyarakat luar banyak mengapresiasi Tambora, karena Tamboralah yang mengubah masyarakat Eropa dan dunia yang kita saksikan sekarang ini. Bagi masyarakat internasional, event yang membawa nama Tambora selalu menjadi menarik. Saat ini kita hanya perlu mengemasnya dengan baik. 

 

"Semoga kegiatan festival ini tidak hanya sebatas seremonial namun juga harus melibatkan partisipasi dari masyarakat dan memancing keingintahuan masyarakat", harap Gubernur.

 

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Geopark bukan sekedar dimaknai sebagai sebuah festival saja, namun lebih dari itu merupakan tempat yang luar biasa. Bagi sebagian orang, mengunjungi Geopark menjadi perjalanan mind ritual, dimana seseorang merenung dan menemukan jatidiri hingga menciptakan inspirasi-inspirasi yang luar biasa.

 

“Perjalanan panjang harus dimulai dari langkah  pertama. Pelaksanaan Geopark Tambora I ini hendaknya menjadi langkah awal pengembangannya hingga Geopark ini nantinya bukan hanya menjadi milik masyarakat Bima dan Dompu tapi juga milik masyarakat NTB, milik Indonesia dan milik dunia”, kata Gubernur. 

 

Pada akhir sambutannya, Gubernur NTB menyampaikan bahwa untuk pengembangan Geopark Tambora ini akan diberikan beasiswa kepada 25 orang dari Bima maupun Dompu untuk belajar tentang Geopark di Universitas Padjajaran Bandung dan Malaysia.

 

Pembukaan Festival Tambora Park I ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur NTB didampingi Anggota DPR RI, Walikota Bima, Bupati Bima, Bupati Dompu dan Wakil Bupati Bima.

 

Acara ditutup dengan penyerahan buku "Gunung Api Tambora" karya Heriyadi Hidayat yang merupakan Pengajar pada Universitas Padjajaran Bandung kepada Gubernur NTB beserta Walikota Bima, Bupati Bima, Bupati Dompu dan Wakil Bupati Bima.***